1. Tujuan [Kembali]
Penggunaan feedback bias pada rangkaian penguat transistor 1 tingkat adalah untuk memperbaiki stabilitas titik kerja transistor pada perubahan faktor penguatan transistor (β). Rangkaian bias umpan balik (feedback bias) pada penguat transistor 1 tingkat.
2. Alat dan Bahan[Kembali]
- Transistor
Transistor adalah alat semikonduktor yang dipakai sebagai penguat, sebagai sirkuit pemutus dan penyambung arus (switching), stabilisasi tegangan, dan modulasi sinyal. Secara umum transistor dapat digolongkan menjadi dua keluarga besar yaitu Transistor Bipolar dan Transistor Efek Medan.
- Resistor
Resistor merupakan salah satu komponen elektronika pasif yang berfungsi untuk membatasi arus yang mengalir pada suatu rangkaian dan berfungsi sebagai terminal antara dua komponen elektronika. Tegangan pada suatu resistor sebanding dengan arus yang melewatinya (V=I R).
cara menghitung resistor:
Masukkan angka langsung dari kode warna Gelang ke-1 (pertama)
Masukkan angka langsung dari kode warna Gelang ke-2
Masukkan angka langsung dari kode warna Gelang ke-3
Masukkan Jumlah nol dari kode warna Gelang ke-4 atau pangkatkan angka tersebut dengan 10 (10n)
Merupakan Toleransi dari nilai Resistor tersebut.
contoh:
cara menghitung resistor:
Masukkan angka langsung dari kode warna Gelang ke-1 (pertama)
Masukkan angka langsung dari kode warna Gelang ke-2
Masukkan angka langsung dari kode warna Gelang ke-3
Masukkan Jumlah nol dari kode warna Gelang ke-4 atau pangkatkan angka tersebut dengan 10 (10n)
Merupakan Toleransi dari nilai Resistor tersebut.
contoh:
Gelang ke 1 : Coklat = 1
Gelang ke 2 : Hitam = 0
Gelang ke 3 : Hijau = 5
Gelang ke 4 : Hijau = 5 nol dibelakang angka gelang ke-2; atau kalikan 105
Gelang ke 5 : Perak = Toleransi 10%
Maka nilai Resistor tersebut adalah 105 * 105 = 10.500.000 Ohm atau 10,5 MOhm dengan toleransi 10%.
Gelang ke 2 : Hitam = 0
Gelang ke 3 : Hijau = 5
Gelang ke 4 : Hijau = 5 nol dibelakang angka gelang ke-2; atau kalikan 105
Gelang ke 5 : Perak = Toleransi 10%
Maka nilai Resistor tersebut adalah 105 * 105 = 10.500.000 Ohm atau 10,5 MOhm dengan toleransi 10%.
contoh-contoh perhitungan lain:
Merah, Merah, Merah, Emas → 22 * 10² = 2.200 Ohm atau 2,2 Kilo Ohm dengan 5% toleransi
Kuning, Ungu, Orange, Perak → 47 * 10³ = 47.000 Ohm atau 47 Kilo Ohm dengan 10% toleransi
Kuning, Ungu, Orange, Perak → 47 * 10³ = 47.000 Ohm atau 47 Kilo Ohm dengan 10% toleransi
Cara menghitung Toleransi :
2.200 Ohm dengan Toleransi 5% =
2200 – 5% = 2.090
2200 + 5% = 2.310
ini artinya nilai Resistor tersebut akan berkisar antara 2.090 Ohm ~ 2.310 Ohm
2.200 Ohm dengan Toleransi 5% =
2200 – 5% = 2.090
2200 + 5% = 2.310
ini artinya nilai Resistor tersebut akan berkisar antara 2.090 Ohm ~ 2.310 Ohm
- Kapasitor
Kapasitor adalah suatu alat yang dapat menyimpan energi di dalam medan listrik, dengan cara mengumpulkan ketidakseimbangan internal dari muatan listrik. Kapasitor mempunyai satuan Farad dari nama Michael Faraday.
- Osiloskop
Osiloskop adalah alat ukur elektronika yang berfungsi memproyeksikan bentuk sinyal listrik. Osiloskop dilengkapi dengan tabung sinar katode. Peranti pemancar elektron memproyeksikan sorotan elektron ke layar tabung sinar katode.
- Function Generator
Function Generator atau Generator adalah alat uji elektronik yang dapat membangkitkan berbagai bentuk gelombang.
- Ground
Ground adalah titik kembalinya arus searah atau titik kembalinya sinyal bolak balik atau titik patokan dari berbagai titik tegangan dan sinyal listrik dalam rangkaian elektronika.
Ground adalah titik kembalinya arus searah atau titik kembalinya sinyal bolak balik atau titik patokan dari berbagai titik tegangan dan sinyal listrik dalam rangkaian elektronika.
3. Dasar Teori[kembali]
- DC Bias With Voltage Feedback
- Base Emitter Loop
Gambar 4.35 menunjukkan loop emitor-dasar untuk konfigurasi umpan balik tegangan. Menulis hukum tegangan kirchoff di sekitar loop yang ditunjukkan dalam arah searah jarum jam akan menghasilkan.
Gambar 4.34 rangkaian bias dc dengan umpan balik tegangan
Gambar 4.35 base emitter loop for the network of figure 4.34
Dari gambar diatas dapat diketahui bahwa arus melalui RC bukan Ic tetapi I`C (di mana I`C = IC + IB). namun, level IC dan IC jauh melebihi level IB yang biasa dan perkiraan I`C ≅ IC biasanya digunakan. Mengganti I’C ≅ IC=βIB dan IE ≅ IC akan menghasilkan,
Hasilnya cukup menarik karena formatnya sangat mirip dengan persamaan untuk IB yang diperoleh untuk konfigurasi sebelumnya. Pembilangnya lagi adalah perbedaan level tegangan yang tersedia, sedangkan penyebutnya adalah tahanan basis kolektor dan resistor emitor yang direfleksikan oleh beta. secara umum, oleh karena itu, jalur umpan balik menghasilkan pantulan dari RC resistansi kembali ke rangkaian input, sama seperti pantulan RE.
Secara umum, persamaan untuk IB memiliki format berikut:
Dengan tidak adanya R` untuk konfigurasi bias tetap, R` = RE untuk pengaturan bias emitor (dengan (β+ 1)≅ β), dan R` = RC + RE untuk pengaturan umpan balik kolektor. voltase V` adalah perbedaan antara level voltase, karena IC = βIB.
- Collector Emitter Loop
Loop emitor kolektor untuk jaringan gambar 4.34 disediakan pada gambar 4.36 menerapkan hukum tegangan Kirchoff di sekitar loop yang ditunjukkan dalam arah searah jarum jam akan menghasilkan yang persis seperti yang diperoleh untuk konfigurasi bias emittor dan tegangan pembagi.
Gambar 4.36 .loop emitor kolektor untuk jaringan gambar 4.34
Bias tegangan pada base transistor dapat dikembangkan dengan pembagi tegangan resistor R1 dan R2, seperti terlihat pada Gambar 1. Pada gambar tersebut di titik A, terdapat dua lintasan arus yang menuju ke ground yaitu dengan melalui R2 dan melalui junction base emitter dari transistor melalui RE.
a. Base-Emitter Loop
b. Collector-Emitter Loop
Base emitter loop
Collector emitter loop
Download Video klik disini
Download Video Base emitter loop klik disini
Download Video Collector emitter loop klik disini
Download Rangkaian Simulasi klik disini
Download Data Sheet klik disini
Download HTML klik disini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar