Rangkaian Pengaman Jemuran Menggunakan LED dan LM324
- Untuk mendeteksi intesitas cahaya secara otomati ketika hujan turun
- Untuk merespon terjadinya hujan dengan mengirimkan tegangan dan menggerakan motor dc agar menutup
2. Alat dan Bahan[Kembali]
Alat:
1. Battery
Berfungsi untuk mensuplai tegangan pada rangkaian.
2. Probe Voltage
Berfungsi untuk mendeteksi apakah pada sumber yang di uji terdapat tegangan atau tidak. Bisa menguji tegangan AC serta tegangan DC.
Bahan:
a. Transistor
Resistor merupakan salah satu komponen elektronika pasif yang berfungsi untuk membatasi arus yang mengalir pada suatu rangkaian dan berfungsi sebagai terminal antara dua komponen elektronika. Tegangan pada suatu resistor sebanding dengan arus yang melewatinya (V=I R).
c. Led
d. IC LM324
.
Pin 1 : Terminal 1
Pin 2: Terminal 2
Catatan: Masing masing terminal jika dipasang terbalik akan menghasilkan putaran yang terbalik juga
Spesifikasi :
merupakan salah satu alat instrument berupa sensor yang dapat mendeteksi nilai intensitas dan frekuensi api dengan panjang gelombang antara 760 nm ~ 1100 nm.
Adapun spesifikasi dari flame detector ini adalah sebagai berikut:
Output= Digital (D0)
Working voltage: 3.3V to 5V
Output format: Digital output (HIGH/LOW)\
Wavelength detection range: 760nm to 1100nm
Using LM393 comparator
Detection angle: About 60 degrees, particularly sensitive to the flame spectrum
Lighter flame detect distance 80cm
3. Dasar Teori[Kembali]
- Resistor
Resistor adalah komponen elektronika yang berfungsi untuk menghambat atau membatasi aliran listrik yang mengalir dalam suatu rangkain elektronika.
- Transistor
Berfungsi sebagai penguat, sebagai sirkuit pemutus dan penyambung arus (switching), stabilisasi tegangan, dan modulasi sinyal.
Fitur:
1. DC Current gain(hfe) maksimal 800
2. Arus Collector kontinu(Ic) 100mA
3. Tegangan Base-Emitter(Vbe) 6V
4. Arus Base(Ib) maksimal 5mA
Datasheet Transistor BC548 dan BC547
Grafik Respon :
Selain digunakan sebagai penguat, transistor biasanya juga dapat digunakan sebagai saklar dalam rangkaian elektronika. Jika ada arus yang cukup besar di kaki basis, transistor akan mencapai titik jenuh. Pada titik jenuh ini transistor mengalirkan arus secara maksimum dari kolektor ke emitor sehingga transistor seolah-olah short pada hubungan kolektor-emitor. Jika arus base sangat kecil maka kolektor dan emitor bagaikan saklar yang terbuka. Pada kondisi ini transistor dalam keadaan cut off sehingga tidak ada arus dari kolektor ke emitor.
Rumus transistor NPN:
Secara umum, Operational Amplifier (Op-Amp) yang ideal memiliki karakteristik sebagai berikut :
- Penguatan Tegangan Open-loop atau Av = ∞ (tak terhingga)
- Tegangan Offset Keluaran (Output Offset Voltage) atau Voo = 0 (nol)
- Impedansi Masukan (Input Impedance) atau Zin= ∞ (tak terhingga)
- Impedansi Output (Output Impedance ) atau Zout = 0 (nol)
- Lebar Pita (Bandwidth) atau BW = ∞ (tak terhingga)
- Karakteristik tidak berubah dengan suhu
Flame Sensor
merupakan salah satu alat instrument berupa sensor yang dapat mendeteksi nilai intensitas dan frekuensi api dengan panjang gelombang antara 760 nm ~ 1100 nm.
alam suatu proses pembakaran pada pembangkit listrik tenaga uap, flame detector dapat mendeteksi hal tersebut dikarenakan oleh komponen-komponen pendukung dari flame detector. Sensor nyala api ini mempunyai sudut pembacaan sebesar 60 derajat, dan beroperasi normal pada suhu 25 – 85 derajat Celcius.
Grafik :
Cara kerja :
flame detector mampu bekerja dengan baik untuk menangkap nyala api untuk mencegah kebakaran, yaitu dengan mengidentifikasi atau mendeteksi nyala apiyang dideteksi oleh keberadaan spectrum cahaya infra red maupun ultraviolet dengan menggunakan metode optic kemudian hasil pendeteksian itu akan diteruskan ke Microprosessor yang ada pada unit flame detector akan bekerja untuk membedakan spectrum cahaya yang terdapat pada api yang terdeteksi tersebut dengan sistem delay selama 2-3 detik pada detektor ini sehingga mampu mendeteksi sumber kebakaran lebih dini dan memungkinkan tidak terjadi sumber alarm palsu.
Adapun spesifikasi dari flame detector ini adalah sebagai berikut:
Output= Digital (D0)
Working voltage: 3.3V to 5V
Output format: Digital output (HIGH/LOW)\
Wavelength detection range: 760nm to 1100nm
Using LM393 comparator
Detection angle: About 60 degrees, particularly sensitive to the flame spectrum
Lighter flame detect distance 80cm
Karakteristik flame sensor :
Sensor LM-35
Tiap perubahan 1°C akan menghasilkan perubahan tegangan output sebesar 10mV
Dioda adalah komponen yang terbuat dari bahan semikonduktor dan mempunyai fungsi untuk menghantarkan arus listrik ke satu arah tetapi menghambat arus listrik dari arah sebaliknya. Sebuah Dioda dibuat dengan menggabungkan dua bahan semi-konduktor tipe-P dan semi-konduktor tipe-N. Ketika dua bahan ini digabungkan, terbentuk lapisan kecil lain di antaranya yang disebut depletion layer. Ini karena lapisan tipe-P memiliki hole berlebih dan lapisan tipe-N memiliki elektron berlebih dan keduanya mencoba berdifusi satu sama lain membentuk penghambat resistansi tinggi antara kedua bahan seperti pada gambar di bawah ini. Lapisan penyumbatan ini disebut depletion layer.
Ketika tegangan positif diterapkan ke Anoda dan tegangan negatif diterapkan ke Katoda, dioda dikatakan dalam kondisi bias maju. Selama keadaan ini tegangan positif akan memompa lebih banyak hole ke daerah tipe-P dan tegangan negatif akan memompa lebih banyak elektron ke daerah tipe-N yang menyebabkan depletion layer hilang sehingga arus mengalir dari Anoda ke Katoda. Tegangan minimum yang diperlukan untuk membuat dioda bias maju disebut forward breakdown voltage.
Jika tegangan negatif diterapkan ke anoda dan tegangan positif diterapkan ke katoda, dioda dikatakan dalam kondisi bias terbalik. Selama keadaan ini tegangan negatif akan memompa lebih banyak elektron ke material tipe-P dan material tipe-N akan mendapatkan lebih banyak hole dari tegangan positif yang membuat depletion layer lebih besar dan dengan demikian tidak memungkinkan arus mengalir melaluinya. Kondisi ini hanya terjadi pada dioda yang ideal, kenyataannya arus yang kecil tetap dapat mengalir pada bias terbalik dioda.
Dioda dapat dibagi menjadi beberapa jenis:
1. Dioda Penyearah (Dioda Biasa atau Dioda Bridge) yang berfungsi sebagai penyearah arus AC ke arus DC.
2. Dioda Zener yang berfungsi sebagai pengaman rangkaian dan juga sebagai penstabil tegangan.
3. Dioda LED yang berfungsi sebagai lampu Indikator ataupun lampu penerangan.
4. Dioda Photo yang berfungsi sebagai sensor cahaya.
5. Dioda Schottky yang berfungsi sebagai Pengendali.
Diode Type | Pinouts | Symbol |
---|---|---|
Rectifier Diode | ||
Zener Diode | ||
Schottky Diode |
*Dioda Schottky biasanya berukuran lebih besar dibandingkan dengan dioda penyearah dan memiliki ciri fisik yang sama
Karakteristik arus dan tegangan dioda
Di kuadran pertama dioda beroperasi dalam mode Forward Biased dan di kuadran ketiga dioda beroperasi dalam mode Reverse Biased dan Break Down. Sumbu X dari grafik menunjukkan tegangan melintasi dioda dan sumbu Y menunjukkan arus melalui Dioda. Selama mode bias maju dioda melewatkan arus hanya ketika tegangan yang melintasi dioda (VD) lebih besar dari 0.5V, ini adalah nilai tegangan maju Dioda untuk dioda silikon dan tegangan bisa sampai 0.7V seperti yang ditunjukkan pada grafik di atas.
Selama Reverse bias, tegangan melintasi dioda berada dalam potensial negatif sehingga arus juga ditampilkan dalam arah negatif. Di sini dioda tidak melewatkan arus atau bernilai kecil mengalir melewatinya sampai tegangan rusaknya (VBD) tercapai.
a. Rangkaian pengaman jemuran
Rangakaian pengaman jemuran ini adalah suatu rangkaian sederhana yang berfungsi untuk mengamankan jemuran dari hujan. rangkaian sederhana ini bekerja menggunakan sensor air sebagai trigger aktifnya rangkaian. Saat hujan turun, dan sensor aktif maka rangkaian akan bekerja. Rangkaian sensor akan mengaktifkan rangkaian mekanik yang berfungsi menggerakkan jemuran ke tempat yang lebih teduh. Rangkaian mekanik ini dijalankan oleh motor dc. Motor yang aktif saat sensor bekerja akan menarik emuran tempat jemuran ke tempat jemuran yang telah disediakan. konsep rangkaian mekanik ini hampir seperti tirai yang dapat ditaik ke arah maju dan mundur.
b. Sensor air
Sensor air berfungsi sebagai pengaktif rangkaian utama. Urutan aktifnya rangkaian dimulai dari air yang masuk ke sensor air sehingga sensor air aktif. prinsip kerja dari sensor air seperti sepasang kawat yang mempunyai jarak ditengahnya. Apabila terdapat air tengahnya maka sensor akan mengaktifkan rangkaian, karena air mempunyai sifat yang dapat menghantar arus listrik.
Penempatan sensor air dalam penerapannya nanti haruslah ditempat yang sangat strategis. Harus dapat segera mendeteksi air hujan agar rangkaian dapat bekerja. karena setelah sensor mendeteksi air, rangkaian mekanik juga masih membutuhkan waktu untuk menarik pakaian ke tempat yang aman.
c. Karakteristik
Diagram 1
Diagram 2
4. Prosedur Percobaan[Kembali]
1) Buka aplikasi proteus
2) Pilih komponen yang dibutuhkan, pada rangkaian ini dibutukan komponen Battery, Motor, transistor NPN, resistor, switch,photodiode,arduino audio,kapasitor,dioda,op amp, IC 7085.
3) Rangkai setiap komponen menjadi rangkaian yang diinginkan
4) Ubah spesifikasi komponen sesuai kebutuhan
5) Jalankan simulasi rangkaia
5. Rangkaian[Kembali]
Prinsip kerja
prinsip kerja rangkaian yaitu, jika terkena sensor cahaya maka hambatan pada sensor berubah menjadi lebih kecil dan tegangannya naik sehingga arus pada VCC mengalir melalui sensor lalu masuk pada non inverting, kemudian masuk pada rangkaian OP AMP atau pengkondisi sinyal yang menggunakan IC LM324 dan akan aktif ketika mendapat tegangan input positif, namun fungsi pengkondisi sinyal disini digunakan sebagai komparator atau pembanding tegangan maka disini dipasang trimpot sebagai pengatur tegangan yang masuk ke OP AMP. setelah itu tegangan keluaran dari OP AMP akan mengalir melalui resistor 330 ohm dan akan menyalakan LED sebagai indikator, menggunakan resistor 330 ohm yaitu karena keluaran dari OP AMP sekitar 4,6 volt namun tegangan yang dibutuhkan LED agar menyala atau aktif yaitu 3 volt maka dipasanglah resistor 330 ohm. lalu tegangan akan mengalir ke driver dan mengaktifkan transistor TIP 41 yang bekerja bila ada bias positif lalu dapat menjalankan motor dc. Namun diberi inverter sebelum tegangan masuk ke driver transistor TIP 41 yaitu untuk membalikan cara kerja rangkaian sensor, agar driver dapat bekerja ketika sensor tidak mendapatkan cahaya. sebelum menuju ke motor dc dipasang limit switch sebagai saklar pembatas pada jemuran sampai pada tempat teduh sehingga menyetuh limit switch dan akan menghentikan motor.
6. Video[Kembali]
7. Download[Kembali]
Rangkaian klik disini
Video klik disini
Datasheet LM324 klik disini
Datasheet Infrared klik disini
Datasheet motor dc klik disini
Datasheet resistor klik disini
Datasheet Transistor klik disini
Datasheet flame sensor klik disini
Library flame sensor klik disini
Datasheet LED klik disini
Datasheet Battery klik disini
Library infrared klik disini
HTML klik disini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar