PWM DAN ADC
1. Memahami prinsip kerja PWM pada mikrokontroler
2. Memahami prinsip kerja ADC pada mikrokontroler
3. Menggunakan PWM dan ADC pada Arduino
A. Potensiometer
Potensiometer (POT) adalah salah satu
jenis Resistor yang Nilai Resistansinya dapat diatur sesuai dengan kebutuhan
rangkaian elektronika ataupun kebutuhan pemakainya. Sebuah Potensiometer
(POT) terdiri dari sebuah elemen resistif yang membentuk jalur (track) dengan
terminal di kedua ujungnya. Sedangkan terminal lainnya (biasanya berada di
tengah) adalah Penyapu (Wiper) yang dipergunakan untuk menentukan pergerakan
pada jalur elemen resistif (Resistive). Pergerakan Penyapu (Wiper) pada Jalur
Elemen Resistif inilah yang mengatur naik-turunnya Nilai Resistansi sebuah
Potensiometer.
Simbol dan bentuk Potensiometer dapat dilihat
pada gambar 9 berikut.
Gambar 9. Bentuk dan Simbol
Potensiometer
Jenis Potensiometer:
1. Potensiometer
Slider
Potensiometer geser, atau pot geser, dirancang untuk mengubah
nilai resistansi kontaknya dengan gerakan linier dan dengan demikian terdapat
hubungan linier antara posisi kontak penggeser dan resistansi output.
Gambar 10. Potensiometer Geser2. Potensiometer
Rotary
Potensiometer putar (tipe yang paling umum) memvariasikan nilai
resistifnya sebagai hasil dari pergerakan sudut. Memutar kenop atau dial yang
terpasang pada poros menyebabkan penyeka internal menyapu sekitar elemen
resistif melengkung. Penggunaan potensiometer putar yang paling umum adalah pot
kontrol volume.
Gambar 11. Potensiometer Rotary
3. Potensiometer
Trimmer
Potensiometer preset atau
trimmer adalah potensiometer tipe "set-and-forget" kecil yang
memungkinkan penyesuaian yang sangat halus atau sesekali mudah dilakukan ke
rangkaian, (misalnya untuk kalibrasi). Potensiometer preset putar satu putaran
adalah versi mini dari variabel resistor standar yang dirancang untuk
dipasang langsung pada papan rangkaian tercetak dan disesuaikan dengan
menggunakan obeng berbilah kecil atau alat plastik serupa. Gambar 12. Potensiometer Trimmer atau Preset
B. Komponen Input
a) LM 35
Sensor suhu IC LM 35 merupkan chip IC produksi
Natioanal Semiconductor yang berfungsi untuk mengetahui temperature suatu objek
atau ruangan dalam bentuk besaran elektrik, atau dapat juga di definisikan
sebagai komponen elektronika yang berfungsi untuk mengubah perubahan
temperature yang diterima dalam perubahan besaran elektrik. Sensor suhu IC LM35
dapat mengubah perubahan temperature menjadi perubahan tegangan pada bagian
outputnya. Sensor suhu IC LM35 membutuhkan sumber tegangan DC +5 volt dan
konsumsi arus DC sebesar 60 µA dalam beroperasi. Bentuk fisik sensor suhu LM 35
merupakan chip IC dengan kemasan yang berfariasi, pada umumnya kemasan sensor
suhu LM35 adalah kemasan TO-92 seperti terlihat pada gambar
dibawah.
Gambar 13. LM 35
Dari gambar diatas dapat diketahui bahwa sensor suhu IC LM35 pada dasarnya
memiliki 3 pin yang berfungsi sebagai sumber supply tegangan DC +5 volt,
sebagai pin output hasil penginderaan dalam bentuk perubahan tegangan DC pada
Vout dan pin untuk Ground.
Karakteristik Sensor suhu
IC LM35 adalah :
1.
Memiliki sensitivitas
suhu, dengan faktor skala linier antara tegangan dan suhu 10 mVolt/ºC, sehingga
dapat dikalibrasi langsung dalam celcius.
2.
Memiliki ketepatan
atau akurasi kalibrasi yaitu 0,5ºC pada suhu 25 ºC.
3.
Memiliki jangkauan
maksimal operasi suhu antara -55 ºC sampai +150 ºC.
4.
Bekerja pada tegangan 4
sampai 30 volt.
5.
Memiliki arus rendah yaitu
kurang dari 60 µA.
6.
Memiliki pemanasan sendiri yang
rendah (low-heating) yaitu kurang dari 0,1 ºC pada udara diam.
7.
Memiliki impedansi
keluaran yang rendah yaitu 0,1 W untuk beban 1 mA.
8.
Memiliki ketidaklinieran hanya
sekitar ± ¼ ºC.
9.
Tegangan output sensor suhu IC
LM35 dapat diformulasikan sebagai berikut :
Vout LM35 = Temperature º x 10 mV
C. Komponen Output
a) LCD
Liquid Crystal Display (LCD) adalah sebuah
peralatan elektronik yang berfungsi untukmenampilkan output sebuah sistem
dengan cara membentuk suatu citra atau gambaran pada sebuah layar. Secara garis
besar komponen penyusun LCD terdiri dari kristal cair (liquid crystal) yang
diapit oleh 2 buah elektroda transparan dan 2 buah filter polarisasi
(polarizing filter). Struktur LCD dapat dilihat pada gambar berikut.
Gambar 14. Struktur LCD
Keterangan:
1.
Film dengan polarizing filter vertical untuk memolarisasi cahaya yang masuk.
2.
Glass substrate yang berisi kolom-kolom elektroda Indium tin oxide (ITO).
3.
Twisted nematic liquid crystal (kristal cair dengan susunan terpilin).
4.
Glass substrate yang berisi baris-baris elektroda Indium tin oxide (ITO).
5.
Film dengan polarizing filter horizontal untuk memolarisasi cahaya yang masuk.
6.
Reflektor cahaya untuk memantulkan cahaya yang masuk LCD kembali ke mata
pengamat.
Sebuah citra dibentuk dengan mengombinasikan
kondisi nyala dan mati dari pixel-pixel yang menyusun layar sebuah LCD. Pada
umumnya LCD yang dijual di pasaran sudah memiliki integrated circuit tersendiri
sehingga para pemakai dapat mengontrol tampilan LCD dengan mudah dengan
menggunakan mikrokontroler untuk mengirimkan data melalui pin-pin input yang
sudah tersedia.
Module circuit dari LCD dan kaki-kakinya dapat
dilihat melalui gambar berikut.
Gambar 16. Kaki-kaki yang Terdapat pada LCDb) Motor DC
Motor DC adalah motor listrik yang memerlukan suplai tegangan arus searah pada kumparan medan untuk diubah menjadi energi gerak mekanik. Kumparan medan pada motor dc disebut stator (bagian yang tidak berputar) dan kumparan jangkar disebut rotor (bagian yang berputar). Motor arus searah, sebagaimana namanya, menggunakan arus langsung yang tidak langsung/direct- unidirectional. Motor DC adalah piranti elektronik yang mengubah energi listrik menjadi energi mekanik berupa gerak rotasi. Pada motor DC terdapat jangkar dengan satu atau lebih kumparan terpisah. Tiap kumparan berujung pada cincin belah (komutator). Dengan adanya insulator antara komutator, cincin belah dapat berperan sebagai saklar kutub ganda (double pole, double throw switch). Motor DC bekerja berdasarkan prinsip gaya Lorentz, yang menyatakan ketika sebuah konduktor beraliran arus diletakkan dalam medan magnet, maka sebuah gaya (yang dikenal dengan gaya Lorentz) akan tercipta secara ortogonal diantara arah medan magnet dan arah aliran arus. Kecepatan putar motor DC (N) dirumuskan dengan Persamaan berikut.
A. Potensiometer
Potensiometer (POT) adalah salah satu
jenis Resistor yang Nilai Resistansinya dapat diatur sesuai dengan kebutuhan
rangkaian elektronika ataupun kebutuhan pemakainya. Sebuah Potensiometer
(POT) terdiri dari sebuah elemen resistif yang membentuk jalur (track) dengan
terminal di kedua ujungnya. Sedangkan terminal lainnya (biasanya berada di
tengah) adalah Penyapu (Wiper) yang dipergunakan untuk menentukan pergerakan
pada jalur elemen resistif (Resistive). Pergerakan Penyapu (Wiper) pada Jalur
Elemen Resistif inilah yang mengatur naik-turunnya Nilai Resistansi sebuah
Potensiometer.
Simbol dan bentuk Potensiometer dapat dilihat
pada gambar 9 berikut.
Gambar 9. Bentuk dan Simbol
Potensiometer
Jenis Potensiometer:
1. Potensiometer
Slider
Potensiometer geser, atau pot geser, dirancang untuk mengubah
nilai resistansi kontaknya dengan gerakan linier dan dengan demikian terdapat
hubungan linier antara posisi kontak penggeser dan resistansi output.
2. Potensiometer
Rotary
Potensiometer putar (tipe yang paling umum) memvariasikan nilai
resistifnya sebagai hasil dari pergerakan sudut. Memutar kenop atau dial yang
terpasang pada poros menyebabkan penyeka internal menyapu sekitar elemen
resistif melengkung. Penggunaan potensiometer putar yang paling umum adalah pot
kontrol volume.
3. Potensiometer
Trimmer
Gambar 12. Potensiometer Trimmer atau Preset
B. Komponen Input
Sensor suhu IC LM 35 merupkan chip IC produksi
Natioanal Semiconductor yang berfungsi untuk mengetahui temperature suatu objek
atau ruangan dalam bentuk besaran elektrik, atau dapat juga di definisikan
sebagai komponen elektronika yang berfungsi untuk mengubah perubahan
temperature yang diterima dalam perubahan besaran elektrik. Sensor suhu IC LM35
dapat mengubah perubahan temperature menjadi perubahan tegangan pada bagian
outputnya. Sensor suhu IC LM35 membutuhkan sumber tegangan DC +5 volt dan
konsumsi arus DC sebesar 60 µA dalam beroperasi. Bentuk fisik sensor suhu LM 35
merupakan chip IC dengan kemasan yang berfariasi, pada umumnya kemasan sensor
suhu LM35 adalah kemasan TO-92 seperti terlihat pada gambar
dibawah.
Gambar 13. LM 35
Karakteristik Sensor suhu
IC LM35 adalah :
1.
Memiliki sensitivitas
suhu, dengan faktor skala linier antara tegangan dan suhu 10 mVolt/ºC, sehingga
dapat dikalibrasi langsung dalam celcius.
2.
Memiliki ketepatan
atau akurasi kalibrasi yaitu 0,5ºC pada suhu 25 ºC.
3.
Memiliki jangkauan
maksimal operasi suhu antara -55 ºC sampai +150 ºC.
4.
Bekerja pada tegangan 4
sampai 30 volt.
5.
Memiliki arus rendah yaitu
kurang dari 60 µA.
6.
Memiliki pemanasan sendiri yang
rendah (low-heating) yaitu kurang dari 0,1 ºC pada udara diam.
7.
Memiliki impedansi
keluaran yang rendah yaitu 0,1 W untuk beban 1 mA.
8.
Memiliki ketidaklinieran hanya
sekitar ± ¼ ºC.
9.
Tegangan output sensor suhu IC
LM35 dapat diformulasikan sebagai berikut :
Vout LM35 = Temperature º x 10 mV
C. Komponen Output
a) LCD
Liquid Crystal Display (LCD) adalah sebuah
peralatan elektronik yang berfungsi untukmenampilkan output sebuah sistem
dengan cara membentuk suatu citra atau gambaran pada sebuah layar. Secara garis
besar komponen penyusun LCD terdiri dari kristal cair (liquid crystal) yang
diapit oleh 2 buah elektroda transparan dan 2 buah filter polarisasi
(polarizing filter). Struktur LCD dapat dilihat pada gambar berikut.
Gambar 14. Struktur LCD
Keterangan:
1.
Film dengan polarizing filter vertical untuk memolarisasi cahaya yang masuk.
2.
Glass substrate yang berisi kolom-kolom elektroda Indium tin oxide (ITO).
3.
Twisted nematic liquid crystal (kristal cair dengan susunan terpilin).
4.
Glass substrate yang berisi baris-baris elektroda Indium tin oxide (ITO).
5.
Film dengan polarizing filter horizontal untuk memolarisasi cahaya yang masuk.
6.
Reflektor cahaya untuk memantulkan cahaya yang masuk LCD kembali ke mata
pengamat.
Sebuah citra dibentuk dengan mengombinasikan
kondisi nyala dan mati dari pixel-pixel yang menyusun layar sebuah LCD. Pada
umumnya LCD yang dijual di pasaran sudah memiliki integrated circuit tersendiri
sehingga para pemakai dapat mengontrol tampilan LCD dengan mudah dengan
menggunakan mikrokontroler untuk mengirimkan data melalui pin-pin input yang
sudah tersedia.
Module circuit dari LCD dan kaki-kakinya dapat
dilihat melalui gambar berikut.
b) Motor DC
Motor DC adalah motor listrik yang memerlukan suplai tegangan arus searah pada kumparan medan untuk diubah menjadi energi gerak mekanik. Kumparan medan pada motor dc disebut stator (bagian yang tidak berputar) dan kumparan jangkar disebut rotor (bagian yang berputar). Motor arus searah, sebagaimana namanya, menggunakan arus langsung yang tidak langsung/direct- unidirectional. Motor DC adalah piranti elektronik yang mengubah energi listrik menjadi energi mekanik berupa gerak rotasi. Pada motor DC terdapat jangkar dengan satu atau lebih kumparan terpisah. Tiap kumparan berujung pada cincin belah (komutator). Dengan adanya insulator antara komutator, cincin belah dapat berperan sebagai saklar kutub ganda (double pole, double throw switch). Motor DC bekerja berdasarkan prinsip gaya Lorentz, yang menyatakan ketika sebuah konduktor beraliran arus diletakkan dalam medan magnet, maka sebuah gaya (yang dikenal dengan gaya Lorentz) akan tercipta secara ortogonal diantara arah medan magnet dan arah aliran arus. Kecepatan putar motor DC (N) dirumuskan dengan Persamaan berikut.
Motor DCtersusun dari dua bagian yaitu bagian diam (stator) dan bagian bergerak (rotor). Stator motor arus searah adalah badan motor atau kutub magnet
(sikat-sikat), sedangkan yang termasuk rotor adalah jangkar lilitanya. Pada motor,
kawat penghantar listrik yang bergerak tersebut
pada dasarnya merupakan lilitan yang berbentuk persegi panjang yang disebut
kumparan.
Motor DCtersusun dari dua bagian yaitu bagian diam (stator) dan bagian bergerak (rotor). Stator motor arus searah adalah badan motor atau kutub magnet
(sikat-sikat), sedangkan yang termasuk rotor adalah jangkar lilitanya. Pada motor,
kawat penghantar listrik yang bergerak tersebut
pada dasarnya merupakan lilitan yang berbentuk persegi panjang yang disebut
kumparan.
Prinsip Kerja Motor DC
Gambar 19. Prinsip Kerja Motor DC
Kumparan ABCD terletak dalam medan magnet serba sama dengan kedudukan sisi aktif AD dan CB yang terletak tepat lurus arah fluks magnet. Sedangkan sisi AB dan DC ditahan pada bagian tengahnya, sehingga apabila sisi AD dan CB berputar karena adanya gaya lorentz, maka kumparan ABCD akan berputar. Hasil perkalian gaya dengan jarak pada suatu titik tertentu disebut momen, sisi aktif AD dan CB akan berputar pada porosnya karena pengaruh momen putar (T). Setiap sisi kumparan aktif AD dan CB pada gambar diatas akan mengalami momen putar sebesar :
T = F.r
Dimana :
T = momen putar (Nm) F = gaya tolak (newton)
r = jarak sisi kumparan pada sumbu putar (meter)
Pada daerah dibawah kutub-kutub magnet besarnya momen putar tetap karena besarnya gaya lorentz. Hal ini berarti bahwa kedudukan garis netral sisi sisi kumparan akan berhenti berputar. Supaya motor dapat berputar terus dengan baik, maka perlu ditambah jumlah kumparan yang digunakan. Kumparan- kumparan harus diletakkan sedemikian rupa sehingga momen putar yang dialami setiap sisi kumparan akan saling membantu dan menghasilkan putaran yang baik. Dengan pertimbangan teknis, maka kumparan-kumparan yang berputar tersebut dililitkan pada suatu alat yang disebut jangkar, sehingga lilitan kumparan itupun disebut lilitan jangkar. Struktur Motor DC dapat dilihat pada gambar berikut ini.Gambar 20. Struktur Motor DC
C. Komponen Lainnya
a) Arduino Uno
Arduino adalah kit elektronik atau papan rangkaian elektronik open source yang di dalamnya
terdapat komponen utama yaitu sebuah chip mikrokontroler dengan jenis AVR
dari perusahaan Atmel. Arduino yang kita gunakan dalam praktikum ini
adalah Arduino Uno yang menggunakan chip AVR ATmega 328P. Dalam memprogram Arduino, kita bisa menggunakan
komunikasi serial agar Arduino dapat berhubungan dengan komputer
ataupun perangkat lain.
Adapun spesifikasi dari Arduino
Uno ini adalah sebagai berikut :
Arduino Uno
Bagian-bagian arduino uno:
-Power USB
Digunakan untuk menghubungkan Papan
Arduino dengan komputer lewat koneksi USB.
-Power jack
Supply atau sumber
listrik untuk
Arduino dengan tipe Jack. Input DC 5 - 12 V.
-Crystal Oscillator
Kristal ini digunakan sebagai layaknya detak jantung pada Arduino.
Jumlah cetak
menunjukkan 16000
atau 16000 kHz, atau 16 MHz.
-Reset
Digunakan untuk mengulang program Arduino
dari awal atau Reset.
-Digital Pins I / O
Papan Arduino UNO memiliki 14 Digital Pin.
Berfungsi untuk memberikan nilai logika
( 0 atau 1 ). Pin berlabel
" ~ " adalah pin-pin PWM ( Pulse Width Modulation ) yang
dapat digunakan untuk menghasilkan PWM.
-Analog Pins
Papan Arduino UNO memiliki 6
pin analog A0 sampai A5. Digunakan untuk membaca sinyal atau sensor
analog seperti sensor jarak, suhu dsb, dan
mengubahnya menjadi nilai digital.
-LED Power Indicator
Lampu ini akan menyala
dan menandakan Papan Arduino mendapatkan supply listrik dengan baik. Bagian - bagian pendukung:
-RAM
RAM (Random Access Memory)
adalah tempat penyimpanan sementara pada komputer yang isinya dapat diakses
dalam waktu yang tetap, tidak memperdulikan letak data tersebut dalam memori
atau acak. Secara umum ada 2 jenis RAM yaitu SRAM (Static Random Acces Memory)
dan DRAM (Dynamic Random Acces Memory).
-ROM
ROM (Read-only Memory)
adalah perangkat keras pada computer yang dapat menyimpan data secara
permanen tanpa harus memperhatikan adanya sumber listrik. ROM terdiri
dari Mask ROM, PROM, EPROM, EEPROM.
Block Diagram Mikrokontroler
ATMega 328P pada Arduino UNO
Adapun block diagram
mikrokontroler ATMega 328P dapat dilihat pada gambar berikut:
Gambar 19. Prinsip Kerja Motor DC
Kumparan ABCD terletak dalam medan magnet serba sama dengan kedudukan sisi aktif AD dan CB yang terletak tepat lurus arah fluks magnet. Sedangkan sisi AB dan DC ditahan pada bagian tengahnya, sehingga apabila sisi AD dan CB berputar karena adanya gaya lorentz, maka kumparan ABCD akan berputar.
T = F.r
Dimana :
T = momen putar (Nm) F = gaya tolak (newton)
r = jarak sisi kumparan pada sumbu putar (meter)
Pada daerah dibawah kutub-kutub magnet besarnya momen putar tetap karena besarnya gaya lorentz. Hal ini berarti bahwa kedudukan garis netral sisi sisi kumparan akan berhenti berputar. Supaya motor dapat berputar terus dengan baik, maka perlu ditambah jumlah kumparan yang digunakan. Kumparan- kumparan harus diletakkan sedemikian rupa sehingga momen putar yang dialami setiap sisi kumparan akan saling membantu dan menghasilkan putaran yang baik. Dengan pertimbangan teknis, maka kumparan-kumparan yang berputar tersebut dililitkan pada suatu alat yang disebut jangkar, sehingga lilitan kumparan itupun disebut lilitan jangkar. Struktur Motor DC dapat dilihat pada gambar berikut ini.Gambar 20. Struktur Motor DC
C. Komponen Lainnya
a) Arduino Uno
Arduino adalah kit elektronik atau papan rangkaian elektronik open source yang di dalamnya
terdapat komponen utama yaitu sebuah chip mikrokontroler dengan jenis AVR
dari perusahaan Atmel. Arduino yang kita gunakan dalam praktikum ini
adalah Arduino Uno yang menggunakan chip AVR ATmega 328P. Dalam memprogram Arduino, kita bisa menggunakan
komunikasi serial agar Arduino dapat berhubungan dengan komputer
ataupun perangkat lain.
Adapun spesifikasi dari Arduino
Uno ini adalah sebagai berikut :
Arduino Uno
Bagian-bagian arduino uno:
-Power USB
Digunakan untuk menghubungkan Papan
Arduino dengan komputer lewat koneksi USB.
-Power jack
Supply atau sumber
listrik untuk
Arduino dengan tipe Jack. Input DC 5 - 12 V.
-Crystal Oscillator
Kristal ini digunakan sebagai layaknya detak jantung pada Arduino.
Jumlah cetak
menunjukkan 16000
atau 16000 kHz, atau 16 MHz.
-Reset
Digunakan untuk mengulang program Arduino
dari awal atau Reset.
-Digital Pins I / O
Papan Arduino UNO memiliki 14 Digital Pin.
Berfungsi untuk memberikan nilai logika
( 0 atau 1 ). Pin berlabel
" ~ " adalah pin-pin PWM ( Pulse Width Modulation ) yang
dapat digunakan untuk menghasilkan PWM.
-Analog Pins
Papan Arduino UNO memiliki 6
pin analog A0 sampai A5. Digunakan untuk membaca sinyal atau sensor
analog seperti sensor jarak, suhu dsb, dan
mengubahnya menjadi nilai digital.
-LED Power Indicator
Lampu ini akan menyala dan menandakan Papan Arduino mendapatkan supply listrik dengan baik. Bagian - bagian pendukung:
-RAM
RAM (Random Access Memory)
adalah tempat penyimpanan sementara pada komputer yang isinya dapat diakses
dalam waktu yang tetap, tidak memperdulikan letak data tersebut dalam memori
atau acak. Secara umum ada 2 jenis RAM yaitu SRAM (Static Random Acces Memory)
dan DRAM (Dynamic Random Acces Memory).
-ROM
ROM (Read-only Memory)
adalah perangkat keras pada computer yang dapat menyimpan data secara
permanen tanpa harus memperhatikan adanya sumber listrik. ROM terdiri
dari Mask ROM, PROM, EPROM, EEPROM.
Block Diagram Mikrokontroler
ATMega 328P pada Arduino UNO
Adapun block diagram
mikrokontroler ATMega 328P dapat dilihat pada gambar berikut:
Block diagram dapat digunakan untuk memudahkan
/ memahami bagaimana kinerja dari mikrokontroler ATMega 328P.
Pin-pin ATMega 328P:
Rangkaian Mikrokontroler ATMega 328P pada Arduino UNO
b) Driver Motor L293D
IC L293D adalah IC yang didesain khusus sebagai driver motor
DC dan dapat dikendalikan dengan rangkaian TTL maupun mikrokontroler. Motor DC
yang dikontrol dengan driver IC L293D dapat dihubungkan ke ground maupun ke
sumber tegangan positif karena di dalam driver L293D sistem driver yang
digunakan adalah totem pool. Dalam 1 unit chip IC L293D terdiri dari 4 buah
driver motor DC yang berdiri sendiri sendiri dengan kemampuan mengalirkan arus
1 Ampere tiap drivernya. Sehingga dapat digunakan untuk membuat driver H-bridge
untuk 2 buah motor DC. Konstruksi pin driver motor DC IC l293D adalah sebagai
berikut.
Konstruksi Pin Driver Motor DC
IC L293D
Fungsi Pin Driver Motor DC IC
L293D
· 1. Pin EN
(Enable, EN1.2, EN3.4) berfungsi untuk mengijinkan driver menerima perintah
untuk menggerakan motor DC.
2. Pin In (Input, 1A, 2A, 3A, 4A) adalah pin
input sinyal kendali motor DC
3. Pin Out (Output, 1Y, 2Y, 3Y, 4Y)
adalah jalur output masing-masing driver yang dihubungkan ke motor DC
4. Pin VCC (VCC1, VCC2) adalah jalur
input tegangan sumber driver motor DC, dimana VCC1 adalah jalur input sumber
tegangan rangkaian kontrol dirver dan VCC2 adalah jalur input sumber tegangan
untuk motor DC yang dikendalikan.
5. Pin GND (Ground) adalah jalu yang
harus dihubungkan ke ground, pin GND ini ada 4 buah yang berdekatan dan dapat
dihubungkan ke sebuah pendingin kecil.
Feature Driver Motor DC IC
L293D Driver motor DC IC L293D memiliki feature yang lengkap untuk sebuah
driver motor DC sehingga dapat diaplikasikan dalam beberapa teknik driver motor
DC dan dapat digunakan untuk mengendalikan beberapa jenis motor DC. Feature
yang dimiliki driver motor DC IC L293D sesuai dengan datasheet adalah sebagai
berikut :
· -
Wide Supply-Voltage Range: 4.5 V to 36 V
· -
Separate Input-Logic Supply
· -
Internal ESD Protection
· -
Thermal Shutdown
· - High-Noise-Immunity
Inputs
-
Functionally Similar to SGS L293 and SGS L293D
· - Output
Current 1 A Per Channel (600 mA for L293D)
·
- Peak Output Current 2 A Per Channel (1.2 A for L293D)
· -
Output Clamp Diodes for Inductive Transient Suppression (L293D)
Rangkaian Aplikasi Driver Motor DC IC L293D
Block diagram dapat digunakan untuk memudahkan / memahami bagaimana kinerja dari mikrokontroler ATMega 328P.
Pin-pin ATMega 328P:
b) Driver Motor L293D
IC L293D adalah IC yang didesain khusus sebagai driver motor
DC dan dapat dikendalikan dengan rangkaian TTL maupun mikrokontroler. Motor DC
yang dikontrol dengan driver IC L293D dapat dihubungkan ke ground maupun ke
sumber tegangan positif karena di dalam driver L293D sistem driver yang
digunakan adalah totem pool. Dalam 1 unit chip IC L293D terdiri dari 4 buah
driver motor DC yang berdiri sendiri sendiri dengan kemampuan mengalirkan arus
1 Ampere tiap drivernya. Sehingga dapat digunakan untuk membuat driver H-bridge
untuk 2 buah motor DC. Konstruksi pin driver motor DC IC l293D adalah sebagai
berikut.
Konstruksi Pin Driver Motor DC
IC L293D
Fungsi Pin Driver Motor DC IC
L293D
· 1. Pin EN
(Enable, EN1.2, EN3.4) berfungsi untuk mengijinkan driver menerima perintah
untuk menggerakan motor DC.
2. Pin In (Input, 1A, 2A, 3A, 4A) adalah pin
input sinyal kendali motor DC
3. Pin Out (Output, 1Y, 2Y, 3Y, 4Y)
adalah jalur output masing-masing driver yang dihubungkan ke motor DC
4. Pin VCC (VCC1, VCC2) adalah jalur
input tegangan sumber driver motor DC, dimana VCC1 adalah jalur input sumber
tegangan rangkaian kontrol dirver dan VCC2 adalah jalur input sumber tegangan
untuk motor DC yang dikendalikan.
5. Pin GND (Ground) adalah jalu yang
harus dihubungkan ke ground, pin GND ini ada 4 buah yang berdekatan dan dapat
dihubungkan ke sebuah pendingin kecil.
Feature Driver Motor DC IC
L293D Driver motor DC IC L293D memiliki feature yang lengkap untuk sebuah
driver motor DC sehingga dapat diaplikasikan dalam beberapa teknik driver motor
DC dan dapat digunakan untuk mengendalikan beberapa jenis motor DC. Feature
yang dimiliki driver motor DC IC L293D sesuai dengan datasheet adalah sebagai
berikut :
· -
Wide Supply-Voltage Range: 4.5 V to 36 V
· -
Separate Input-Logic Supply
· -
Internal ESD Protection
· -
Thermal Shutdown
· - High-Noise-Immunity
Inputs
-
Functionally Similar to SGS L293 and SGS L293D
· - Output
Current 1 A Per Channel (600 mA for L293D)
·
- Peak Output Current 2 A Per Channel (1.2 A for L293D)
· -
Output Clamp Diodes for Inductive Transient Suppression (L293D)
Rangkaian Aplikasi Driver Motor DC IC L293D
d) Analog to Digital Converter
ADC atau Analog to Digital Converter
merupakan salah satu perangkat elektronika yang digunakan sebagai penghubung
dalam pemrosesan sinyal analog oleh sistem digital. Fungsi utama dari fitur ini
adalah mengubah sinyal masukan yang masih dalam bentuk sinyal analog menjadi
sinyal digital dengan bentuk kode-kode digital. Ada 2 faktor yang perlu
diperhatikan pada proses kerja ADC yaitu kecepatan sampling dan resolusi.
Kecepatan sampling menyatakan
seberapa sering perangkat mampu mengkonversi sinyal analog ke dalam bentuk
sinyal digital dalam selang waktu yang tertentu. Biasa dinyatakan dalam sample
per second (SPS). Sementara Resolusi menyatakan tingkat
ketelitian yang dimilliki. Pada Arduino, resolusi yang dimiliki adalah 10 bit
atau rentang nilai digital antara 0 - 1023. Dan pada Arduino tegangan referensi
yang digunakan adalah 5 volt, hal ini berarti ADC pada Arduino mampu menangani
sinyal analog dengan tegangan 0 - 5 volt.
Pada Arduino, menggunakan pin analog input
yang diawali dengan kode A( A0- A5 pada Arduino Uno). Fungsi untuk mengambil
data sinyal input analog menggunakan analogRead(pin);
Tidak ada komentar:
Posting Komentar